IMPLEMENTASI STRATEGI GREEN MARKETING DALAM PEMASARAN BERKELANJUTAN PADA BISNIS GLOBAL

 IMPLEMENTASI STRATEGI GREEN MARKETING DALAM PEMASARAN BERKELANJUTAN PADA BISNIS GLOBAL


Sumber : Accurate.id

PENDAHULUAN

Objektivitas konsumen merupakan sebuah sikap dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian di era yang sudah sangat maju dan memperdulikan isu lingkungan. Dan para pemasar di garda depan industri secara proaktif merespons fenomena ini dengan menerapkan strategi pemasaran yang selaras dengan isu kelestarian lingkungan. Strategi pemasaran ini adalah pemasaran berkelanjutan atau dikenal juga dengan sebutan green marketing. Pemasaran ramah lingkungan berfokus pada penjualan produk atau jasa yang berfokus pada manfaat seperti kepuasan pelanggan serta kondisi lingkungan. Masalah ini terjadi pada akhir tahun 1980an dan awal tahun 1990an. Pemasaran ramah lingkungan berkembang pesat dan konsumen bersedia membayar mahal untuk produk ramah lingkungan. Dampaknya adalah munculnya pasar-pasar baru bagi konsumen dan lingkungan. Pemasaran ramah lingkungan mempengaruhi semua sektor perekonomian, tidak hanya melindungi lingkungan tetapi juga menciptakan pasar baru dan peluang kerja. Perusahaan yang mampu menjaga dan menjaga lingkungan dalam menjalankan bisnisnya kemungkinan besar akan memiliki banyak pelanggan yang puas dan loyal (Sutrisno, 2014).

Pemasaran ramah lingkungan mengacu pada pemenuhan kebutuhan, keinginan, dan keinginan pelanggan dari perspektif perlindungan dan konservasi lingkungan. Pemasaran ramah lingkungan memanipulasi empat elemen bauran pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) untuk memanfaatkan manfaat dan manfaat lingkungan yang dihasilkan dari pengurangan limbah, peningkatan efisiensi energi, dan pengurangan emisi, serta menjual produk dan layanan yang disediakan. Emisi beracun. Manfaat ini sering kali diatasi melalui analisis siklus hidup (LCA), yang mengukur dampak lingkungan suatu produk pada setiap tahap siklus hidupnya.

PEMBAHASAN

a. Kepentingan Implementasi Green Marketing

Menurut laporan yang disiapkan oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Bank Dunia, dan Amerika Serikat menjelang KTT G20 (Meksiko, 2012), hal inilah yang diperkirakan akan terjadi jika pertemuan puncak tidak terjadi. Langkah-langkah kebijakan baru Emisi gas rumah kaca akan meningkat sebesar 50% dan situasi ini akan semakin memperburuk polusi udara perkotaan pada tahun 2050. Meskipun ada laporan yang bertentangan yang disampaikan pada konferensi tersebut, sebagian besar ilmuwan masih memperkirakan suhu rata-rata akan meningkat sebesar 1,8 hingga 4,0 derajat Celsius pada abad ke-21 akibat pembakaran bahan bakar fosil. Pada tahun 2030, bencana  perubahan iklim diperkirakan akan membunuh 500.000 orang dan menyebabkan kerusakan lingkungan  sebesar $340 miliar, dengan tambahan 315.000 kematian  dan kerugian sebesar $125 miliar (Putra & Yuliana, 2021).

Mengingat permasalahan serius yang timbul, negara ini sangat peduli terhadap perlindungan lingkungan. Masyarakat di seluruh dunia prihatin terhadap isu keberlanjutan terkait topik-topik tersebut di atas. Menurut berbagai penelitian para ahli lingkungan, masyarakat menjadi lebih peduli dan mengubah pola perilaku buruk mereka yang tidak peduli terhadap lingkungan. Bisnis melayani berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelanggan, investor, dan karyawan. Memungkinkan para pemimpin industri untuk merespons peraturan baru dan menerapkan proses yang menghasilkan produk ramah lingkungan. Mereka tahu bahwa mereka dapat mencapai citra sebagai pemimpin dan inovator melalui kepedulian terhadap isu-isu sosial dan perilaku bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pelanggan yang sudah tertarik tertarik pada perusahaan yang membangun bisnis yang berfokus pada lingkungan dan meluncurkan iklan dan kampanye web berskala besar dan berdampak, dengan laporan keberlanjutan yang terdokumentasi sepenuhnya. Kami hanya ingin berbisnis dengan perusahaan yang mempublikasikan dan bekerja dengan sumber eksternal untuk berkomunikasi secara transparan. Kami kemudian akan mengkomunikasikan upaya ini di dalam perusahaan.

b. Pengimplementasian Green Marketing dalam Bisnis Global Berkelanjutan

Strategi pemasaran hijau, yang mengacu pada seperangkat alat dan elemen pemasaran, memungkinkan perusahaan untuk melayani target pasarnya dan mencapai tujuan perusahaannya tanpa merusak lingkungan alam [3]. Pada saat yang sama, penjualan produk Anda akan lebih mudah. Upaya aktif terhadap perlindungan lingkungan akan memotivasi keluarga dan teman untuk membeli produk ramah lingkungan dan mendorong pembangunan berkelanjutan di negara ini. Bauran pemasaran mengacu pada berbagai metode yang digunakan perusahaan untuk membawa produk dan layanannya ke pasar. Sebagai bagian dari pemasaran ramah lingkungan, bauran pemasaran memerlukan pertimbangan isu lingkungan. Bauran pemasaran dalam bidang jasa disebut dengan “bauran pemasaran yang diperluas”. Bauran pemasaran biasa disebut dengan “kerangka 4P” dan terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi. Namun, dalam bauran pemasaran yang diperluas, tiga P tambahan membentuk kerangka kerja: orang, bukti fisik, dan proses. Oleh karena itu, struktur ini disebut kerangka 7P. Sebagaimana ditekankan oleh filosofi pemasaran ramah lingkungan, setiap elemen bauran pemasaran harus menyampaikan “hijau” di setiap tahap proses, mulai dari pengembangan produk hingga peluncuran produk (Yuni Adinda Putri & Kusuma, 2023). Pengimplementasian Green Marketing memberikan dampak bagi pelaku bisnis dalam upaya bisnis global secara baik untuk berbagai pihak sebagai wadah membangun dan membentuk citra bisnis tersebut dimata nasional ataupun internasional dari penerapan Green Product, hingga para pekerja terjamin akibat bahan-bahan yang digunakan ramah lingkungan (Wahdatun Thoibah & Harahap, 2022).

KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa melalui pengimplementasian Green Marketing yang dilakukan melalui kerangka 7P sehingga menghasilkan pemenuhan indikator green product yang mencakup tangibility, warranty, dan realiability.  Kemudian, melalui pengimplementasian ini mempermudah suatu bisnis dapat masuk ke pasar internasional dikarenakan dibungkus dengan sangat menarik melalui standar eco-friendly product. Disisi lain, terdapat faktor lain dalam pengimplementasian green marketing mencakup social responsibility, government pressure, competitive pressure, dan cost or profit issues.

DAFTAR PUSTAKA

Putra, D. R., & Yuliana. (2021). Pengaruh Green Product Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen melalui Green Advertising (Studi Terhadap Konsumen Starbucks). Jurnal Manajemen Pemasaran, 15(2).

Sutrisno, W. (2014). Green Marketing dan Implikasinya terhadap Sustainable Development di Era Globalisasi, Kajian Strategi Pemasaran yang Berkelanjutan. Business & Management Journal, 11(2), 151-163.

Wahdatun Thoibah, M. A., & Harahap, R. D. (2022). Implementasi Green Marketing pada UMKM Upaya Memasuki Pasar Internasional (Studi Kasus pada Creabrush Indonesia). Jurnal Ekonomika dan Bisnis (JEBS), 2(3), 798-805.

Yuni Adinda Putri, R. A., & Kusuma, G. S. (2023). Pengaruh Strategi Green Marketing Terhadap Kinerja Keuangan dan Non-Keuangan Perusahaan. Akuntansi dan Manajemen, 18(1), 33-50.

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "IMPLEMENTASI STRATEGI GREEN MARKETING DALAM PEMASARAN BERKELANJUTAN PADA BISNIS GLOBAL"

Posting Komentar