PENGARUH PERANG DAGANG AS-CHINA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL PERUSAHAAN INDONESIA

 PENGARUH PERANG DAGANG AS-CHINA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL PERUSAHAAN INDONESIA

Ilustrasi. (Istockphoto/Dilok Klaisataporn).

Salah satu isu global yang berdampak besar pada perekonomian dunia adalah perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Perang dagang ini dimulai ketika Presiden AS Donald Trump menerapkan kebijakan proteksionis dengan meningkatkan tarif impor terhadap sejumlah produk China, dengan tujuan melindungi kepentingan nasional dan mengurangi defisit perdagangan bilateral. Tidak tinggal diam, China sebagai mitra dagang terbesar AS juga memberikan respons balasan dengan menaikkan tarif impor terhadap produk AS. Kedua negara bahkan saling mengancam untuk membawa masalah ini ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), karena merasa bahwa pihak lawan telah melanggar aturan perdagangan internasional.

Perang dagang antara AS dan China telah mempengaruhi perekonomian global dan juga berdampak pada strategi pemasaran internasional perusahaan-perusahaan Indonesia. Berikut beberapa dampak perang dagang antara AS dan China, serta bagaimana perusahaan di Indonesia dapat menyesuaikan strategi pemasaran mereka.

1. Kenaikan Tarif Impor

Perang dagang yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan China telah mengakibatkan kenaikan tarif impor pada banyak produk. Hal ini berdampak langsung pada perusahaan Indonesia yang beroperasi di pasar internasional, karena kenaikan tarif dapat mempengaruhi daya saing produk. Perusahaan-perusahaan Indonesia perlu melakukan penghitungan ulang harga jual dan merencanakan strategi pemasaran yang lebih efektif agar tetap dapat bersaing di pasar internasional.

2. Perubahan Pasar Ekspor

Ketidakpastian akibat perang dagang AS-China menyebabkan perubahan di pasar ekspor. Negara-negara yang terkena dampak langsung, seperti Amerika Serikat dan China, mungkin merupakan pasar yang kurang menjanjikan karena tingginya tarif dan ketidakpastian ekonomi. Oleh karena itu, perusahaan Indonesia perlu memperluas pasar ekspornya dan mencari peluang di pasar alternatif untuk mengurangi ketergantungannya pada pasar yang terkena dampak perang dagang.

3. Persaingan yang Semakin Ketat

Perang dagang dapat menyebabkan meningkatnya persaingan global yang kompetitif di pasar internasional. Perusahaan-perusahaan dari negara lain mungkin mencari peluang baru di luar pasar tertentu yang terkena dampak perang dagang. Hal ini dapat meningkatkan persaingan bagi perusahaan-perusahaan Indonesia yang perlu meningkatkan strategi pemasaran mereka agar mampu mempertahankan daya saing di pasar internasional.

4. Perubahan Kebijakan dan Regulasi

Perang dagang AS-China juga berdampak pada kebijakan dan regulasi perdagangan internasional. Pemerintah dapat mengubah kebijakan perdagangan untuk melindungi industri dalam negeri atau menanggapi tindakan negara lain. Perubahan-perubahan ini dapat mempengaruhi proses pemasaran internasional perusahaan-perusahaan Indonesia, dan mereka perlu mengamati perubahan tersebut agar dapat menyesuaikan strategi pemasaran mereka dengan bijak.

5. Peluang Baru

Meskipun perang dagang berdampak negatif, terdapat pula peluang baru bagi perusahaan-perusahaan Indonesia. Negara-negara yang terkena dampak perang dagang mungkin akan mencari pemasok alternatif untuk menggantikan produk yang sebelumnya diimpor dari Amerika Serikat dan China. Perusahaan-perusahaan Indonesia dapat memanfaatkan peluang ini dengan meningkatkan kualitas produk, menyediakan layanan pelanggan kelas dunia, dan memperkuat hubungan dengan mitra dagang potensial.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan di Indonesia untuk menghadapi dampak perang dagang AS-China.

1. Diversifikasi Pasar Ekspor

Perusahaan dapat  memperluas pasar ekspor baru di luar Amerika Serikat dan China. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengurangi ketergantungan mereka pada pasar yang terkena dampak perang dagang dan menghindari risiko tarif impor yang lebih tinggi. Menemukan pasar baru juga dapat memberikan peluang pertumbuhan yang lebih baik.

2. Optimalisasi Perjanjian Perdagangan

Perusahaan dapat memanfaatkan perjanjian perdagangan yang sudah ada, seperti ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) dan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partership (CPTPP). Dengan memanfaatkan peluang perdagangan yang diberikan dalam perjanjian ini, perusahaan dapat mengurangi beban tarif impor dan menjadikan produknya lebih kompetitif.

3. Memperkuat Hubungan dengan Mitra Dagang

Perusahaan perlu memperkuat hubungan dengan mitra dagang yang ada dan mencari mitra dagang potensial lainnya. Melalui koordinasi dan kerja sama yang baik, perusahaan dapat saling mendukung dalam menjalankan bisnisnya dan menyikapi perubahan akibat perang dagang.

4. Inovasi dan Adaptasi Produk

Perusahaan harus terus melakukan inovasi produk dan layanannya untuk memenuhi kebutuhan pasar. Mengenali tren baru dan kebutuhan pelanggan, serta mengembangkan produk inovatif dan berkualitas tinggi dapat membantu perusahaan tetap kompetitif di tengah terjadinya perang dagang.

5. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Perusahaan perlu meningkatkan efisiensi operasional dan produktivitas untuk mengurangi biaya produksi. Hal ini dapat dicapai melalui pengenalan teknologi baru, perbaikan proses dan peningkatan manajemen rantai pasokan untuk mengatasi kenaikan tarif impor yang meningkatkan biaya.

 

6. Diversifikasi Suplai dan Rantai Pasok

Perusahaan perlu melakukan diversifikasi suplai bahan baku dan komponen dari negara lain yang tidak terkena dampak perang dagang. Diversifikasi rantai pasok dapat membantu mengurangi risiko tergantung pada negara atau mitra dagang yang terkena dampak perang dagang.

7. Pengembangan Pasar Domestik

Selain fokus pada pasar ekspor, perusahaan juga dapat mengembangkan pasar domestik untuk mengurangi ketergantungan pada pasar internasional. Memasuki segmen pasar baru dan memperkenalkan produk berkualitas di dalam negeri dapat membantu perusahaan mengurangi dampak negatif perang dagang.

8. Pemantauan dan Evaluasi Berkelanjutan

Perusahaan perlu terus memantau perkembangan perang dagang dan kebijakan perdagangan internasional. Dengan melakukan penilaian dan mengambil tindakan yang cepat dan tepat akan membantu perusahaan untuk dapat beradaptasi dengan keadaan yang selalu berubah. Strategi-strategi ini dapat membantu perusahaan di Indonesia menghadapi dampak perang dagang AS-China dan meminimalkan potensi risiko. Penting untuk tetap fleksibel, inovatif, dan proaktif memantau perkembangan sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat atas tantangan yang mereka hadapi.

Sumber Referensi:

1. Hidayat, M. 2019. "Perang Dagang AS-China: Dampak dan Tantangan bagi Perusahaan Indonesia." Jurnal Ilmu Ekonomi dan Manajemen Bisnis, vol. 5, no.2, pp. 26-34.

2. Setiawan, B. 2020. "The Impact of US-China Trade War on Indonesian Export." International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, vol. 10, no. 2, pp. 335-342.

3. Soekarno, E. and Hartanto, W.A. 2018. "Challenges and Opportunities for Indonesian Exporters in the US-China Trade War." Journal of International Trade, Economics and Finance, vol. 9, no. 3, pp. 29-37.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PENGARUH PERANG DAGANG AS-CHINA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL PERUSAHAAN INDONESIA"

Posting Komentar